
Selasa , 29 Juli 2025
Stunting adalah kekurangan gizi kronis pada Baduta di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tinggi badan anak di bawah rata-rata atau pendek serta tubuhnya tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya.
Rembug Stunting Tingkat Desa merupakan salah satu rangkaian pra musyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun berikutnya, yang menjadi amanat dari Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2026 untuk pencegahan dan penanganan stunting. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dan wajib menjadi kegiatan Prioritas yang dianggarkan dari Dana Desa.
Forum Rembug Stunting berfungsi sebagai forum musyawarah antara Pemerintah Nagari, BPD, Tenaga Kesehatan (Bidan dan Tenaga Gizi), Tim Penggerak PKK Desa, Kader KB di Desa, Tenaga Pendidik PAUD, Pendamping Desa, Kader Pembangunan Manusia, Kader Posyandu, Lembaga Masyarakat Nagari, Ibu Hamil dan Menyusui, Ibu yang memiliki anak Baduta/Balita, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Adat.
Rembug Stunting merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan untuk mengkonsolidasikan usulan-usulan kegiatan berdasarkan data hasil pemetaan lima paket layanan yang telah dikumpulkan oleh Kader Pembangunan Manusia (KPM).
Dalam kesempatan tersebut Wali Nagari Pasar Lama Muara Air Haji Bapak Hannapi, menyampaikan, agar mari kita bersama-sama untuk pencegahan stunting, yang di mulai dari ibu hamil, ibu nifas, anak-anak, remaja, hingga tahun 2026 nanti Nagari Pasar Lama Muara Air Haji bebas Stunting, pada tahun ini penderita Stunting di Nagari Pasar Lama Muara Air Haji bekurang dari tahun sebelumnya, pada saat iniyakni 11 orang.
Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pencegahan dan penurunan stunting antara lain penyuluhan Cegah Stunting yang belum maksimal, kurangnya kesadaran ibu hamil atau menyusui dan memiliki anak Badut/Balita untuk skrining secara rutin di Posyandu, dan penguatan kapasitas posyandu kader, kurangnya pengetahuan cara mengolah makanan yang bergizi dan seimbang, sarana prasarana belum memadai, serta masyarakat belum maksimal menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sebelum acara di akhiri peserta memberikan usulan - usulan terkait Stunting khususnya dan bidang kesehatan umumnya untuk di masukan dalam rencana kerja pembangunan desa tahun 2026.


